Hari ini Rabu tanggal 16 Juli 2008. Saya berangkat ke Pangkal Pinang tepatnya ibukota Provinsi Bangka Belitung. Sudah satu bulan lebih saya berkunjung ke rumah Oppung (orang tua dari Mama saya) di Medan. Senang rasanya menghabiskan waktu yang sebulan itu bermain bersama Oppung Doli, Oppung Boru dan Tulang (Paman)ku. Tulang Fernando, Ferdinand dan Ferdolin sangat senang bermain bersamaku.
Tiada kata yang dapat kuucap karena memang aku masih belum dapat berbicara di usiaku. Tapi aku dapat menunjukkan dengan ekspresi kebahagiaan yang terpancar dari senyumanku. Terlebih buat Oppung Doli, ia selalu sabar dalam mengikuti kemauanku. Bagaimana tidak? Pada usiaku yang baru beranjak 9 bulan aku tentu belum dapat berjalan, tapi tidak tahu kenapa kaki ini rasanya mau jalan saja. Sehingga mau tidak mau Oppung Doli dengan sabar selalu mengikuti keinginanku untuk berjalan. Sampai kadang-kadang pinggang Oppung yang sudah sedikit lemah tidak lagi disadarinya.
Tulang Fernando yang dikala waktu senggangnya membawa aku jalan-jalan dengan sepeda motornya berkeliling. Tulang Ferdinand, dia hanya kujumpai pada saat pagi hari sebelum ia berangkat kerja dan kadang di malam hari kalau ia bisa pulang cepat. Tapi tak mengapa, karena di saat ada kesempatan dia selalu menggendong dan mengajakku bermain. Tulang Ferdolin, Tulang yang satu ini agak sedikit unik. Dia agak sedikit malas kalau harus mengajak aku berjalan dengan kedua kakiku, dia lebih sering mengajak aku bermain hanya dalam keadaan duduk saja. Oiya..., ga ketinggalan. Oppung Boru yang dengan sabarnya selalu menyuap aku disaat waktu makanku tiba. Hahaha..,kadang-kadang aku sedikit nakal berpura-pura memuntahkan makananku agar lebih diperhatikan lagi maksudnya ;)
Namun pada hari ini, aku kini harus berangkat. Begitu banyak kenangan indah di Medan ini. Pukul 05.00 Wib, kami bersiap untuk berangkat ke bandara. Keadaanku agak sedikit kurang sehat. Sehinngga ketika berada didalam mobil menuju ke bandara, Oppung Doli selalu memelukku, mugkin untuk memindahkan panas tubuhku ke tubuhnya. Ohh..., aku takkan melupakannya Pung....
Sedih semakin menyayat hati ketika panggilan untuk memasuki pesawat diumumkan. Sebelum berpisah kami berdoa dulu meminta berkat dari Tuhan agar Tuhan kiranya selalu menyertai kami sepanjang hidup kami.
Waktu berlalu, Mama berpamitan dengan Oppung dan Tulang. Mama mengeluarkan airmatanya yang tak terbendung lagi. Oppung Boru, Oppung Doli, Tulang Fernando, Ferdinand dan Ferdolin bergantian mencium keningku dan berpesan kepadaku agar aku selalu sehat, menjadi anak yang baik, rajin, berbakti pada orang tua dan selalu ingat Tuhan Yesus.
Selamat Tinggal Oppung, Selamat Tinggal Tulang. Semoga kita nanti dapat berjumpa lagi. Doakan Beremu ini menjadi anak yang pintar, baik, patuh terhadap orang tua dan selalu ingat akan Tuhan Yesus. Amin.
Rabu, 16 Juli 2008
Posting Pertama Saya
Tepat tanggal 17 September 2007 di kota Tegal. Saya lahir dalam keadaan sehat, riang dan penuh harapan menyongsong dunia yang diberikan Tuhan kepada saya.
Indahnya hidup ini, Tuhan telah memberikan saya kedua orang tua yang mengasihi saya dengan sepenuh hati. Yang merawat saya dengan ketelitian dan kasih sayang penuh selama saya masih didalam kandungan.
Semoga hari-hari yang akan saya lalui nantinya dapat membanggakan kedua orang tua saya, semua keluarga saya dan yang terutama menjadi anak yang mulia dihadapan Allah Bapa.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Mazmur 23:1-6)
Indahnya hidup ini, Tuhan telah memberikan saya kedua orang tua yang mengasihi saya dengan sepenuh hati. Yang merawat saya dengan ketelitian dan kasih sayang penuh selama saya masih didalam kandungan.
Semoga hari-hari yang akan saya lalui nantinya dapat membanggakan kedua orang tua saya, semua keluarga saya dan yang terutama menjadi anak yang mulia dihadapan Allah Bapa.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku.
Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
(Mazmur 23:1-6)
Langganan:
Postingan (Atom)